Jumat, 11 Maret 2011

Self Branding Image

Seperti apa kita akan di kenal oleh orang lain, tergantung dari brand image ( citra diri ) kita sendiri. Apa yang kita tampilkan dalam bentuk citra diri inilah yang mempengaruhi persepsi seseorang.
Jika kita menampilkan citra diri yang postif, tentu kesan positif akan di dapat oleh  orang lain, dan mereka akan mengingat kesan itu.


Apa self Brand Image itu ?

Self Brand Image adalah Kesan yang di persepsikan oleh orang lain tentang diri kita, yang merupakan sekumpulan asosiasi tentang diri kita yang terbentuk dan melekat di benak orang lain.
Kesan yang kita tampilkan merupakan kepribadian kita atau di kenal dengan Brand Personality.
Bila kesan ini telah tertanam di benak seseorang, maka mereka akan merasa dekat dengan kita, dan kemanapun kita pergi akan menjadi pusat perhatian.

Untuk membangun kesan yang positif dan menjadi kekuatan yang menarik perhatian orang kepada diri kita, tentu kita perlu untuk membangun suatu brand image ( citra diri ), sebab citra diri yang positif ini perlu untuk di bentuk, dan bukan muncul secara kebetulan. Kita perlu mengembangkan kebiasaan-kebiasaan yang positif, terutama kebiasaan berpikir positif.


Membangun Self Brand Image :

Self brand image terdiri dari dua bagian, lihat gambar di atas, pertama adalah jiwa kita, ini merupakan inti dari diri kita yang original ( autentik ) dan yang kedua adalah badan, yang lebih mudah di kenali oleh orang lain secara kasat mata.

1.      Membangun Jiwa :

Jiwa kita biasanya memberikan suatu inspirasi kepada kita, dia memberikan suatu ide atau gagasan tentang siapa diri kita yang sebenarnya. Dia mengarahkan kita dengan mengajukan tiga pertanyaan berikut ini :

  1. Aku ingin menjadi apa ?

Dalam hidup anda, ingin menjadi orang macam apa ? bila anda memikirkan hal ini, anda akan di bimbing untuk menemukan visi hidup anda sendiri. Visi adalah suatu gambaran tentang siapa diri anda dan kehidupan seperti apa yang ingin anda jalani.
Bila anda ingin menjadi dokter, dan keinginan ini begitu kuat tergambar di dalam pikiran anda, dan juga anda mampu melihat apa saja yang akan anda jalani dalam hidup anda sebagai seorang dokter. Inilah visi hidup anda, suatu dorongan yang kuat akan muncul dan mendesak anda untuk mewujudkan visi ini.
Visi ini menunjukkan arah hidup anda, dan merupakan panduan kemana anda harus melangkahkan kaki. Anda akan mengarahkan pikiran dan tindakan fokus pada visi ini.

  1. Aku ingin melakukan apa ?

Setelah anda mengetahui visi hidup anda, langkah berikutnya anda akan bertemu dengan pertanyaan aku ingin melakukan apa untuk mencapai visi saya itu ? apa yang ingin anda lakukan agar visi itu terwujud ?
Suatu kegiatan yang ingin anda laksanakan untuk mewujudkan visi ini, merupakan suatu misi hidup anda.
Dalam hal ini tentu anda akan membuat suatu perencanaan yang komprehensip agar visi anda itu benar-benar terwujud. Misalkan anda menetapkan suatu misi seperti berikut ini “ Melayani dan menyembuhkan dengan sepenuh hati
Ini juga merupakan suatu panduan tentang apa saja yang harus anda kerjakan, dengan begitu anda tidak lagi akan mengerjakan hal-hal yang tidak selaras dengan visi anda itu.

  1. Aku ingin memiliki apa ?

Kalau anda sudah mempunyai suatu visi, dalam hal ini anda ingin menjadi dokter. Pertanyakan dalam diri anda apa yang penting yang harus aku miliki agar visi dan misi saya ini dapat di wujudkan ?
Jika anda memikirkan apa yang penting untuk di miliki, anda akan bertemu dengan nilai-nilai hidup anda.
Mungkin anda terpikir bahwa kesehatan itu sangat penting, jika ini mengetarkan hati anda, tetapkan hal ini sebagai nilai hidup anda.
Kalau anda merasa kesehatan itu penting, anda harus berupaya mewujudkan kesehatan itu untuk diri anda sendiri, bukan ?. Dan jika anda sehat, tentu anda juga ingin melayani orang lain agar mereka juga bisa sehat seperti anda.

Nah, setelah anda menyelesaikan jawaban atas ketiga pertanyaan itu, sekarang anda sudah jelas tentang apa visi, misi dan nilai-nilai hidup anda.
Visi     : Menjadi Dokter spesialis ……..
Misi     : Melayani dan menyembuhkan dengan sepenuh hati
Nilai    : Kesehatan.
Tuliskan visi, misi, dan nilai-nilai ini pada selembar kertas, simpan dengan baik, dan tiap hari anda baca dan renungkan hal ini, hingga semua ini meresap dalam diri anda dan anda akan menjiwainya.

2.      Membangun Tubuh :

a.      Kompetensi.

Pada saat anda pertama kali menetapkan visi, misi dan nilai-nilai hidup, tentu anda belum memiliki pengetahuan dan keterampilan yang memadai. Dan untuk itu anda tentu harus membangun kompetensi. Anda harus sekolah dalam bidang kedokteran dan harus menyelesaikan kerja magang sebagai dokter dan akhirnya anda benar-benar menjadi seorang dokter. Milikilah kompetensi yang memadai dan unggul.

b.      Standar

Setelah anda menjadi dokter dan mulai praktek, anda perlu menetapkan suatu standar untuk pelayanan anda kepada para pasien. Hal ini penting karena agar para pasien mendapatkan kepuasan yang meksimal. Misalkan anda menetapkan standar “ Diagnosa yang cermat dan akurat “, jika ini yang anda gunakan sebagai standar pelayanan, maka setiap pemeriksaan terhadap pasien harus anda lakukan dengan cermat dan akurat, dengan begitu, pelayanan anda akan memberikan kepuasan kepada para pasien.

c.      Gaya

Anda tidak perlu mengadopsi gaya orang lain, lebih baik jadilah diri sendiri, dengan gaya kita sendiri. Kalau anda suka humor, gunakan kesukaan ini untuk menghibur orang lain, sehingga lama kelamaan akan menjadi gaya anda sendiri.

Dengan telah menyelesaikan pekerjaan pada bagian ini, maka sekarang anda telah mempunyai suatu brand image secara keseluruhan tentang siapa diri anda, namun bagian ini masih belum selesai. Anda harus melanjutkan dengan menempatkan diri anda pada lingkungan masyarakat agar anda di kenal baik oleh masyarakat pada lingkungan anda. Dan cara untuk bisa di kenal, kita harus memperkenalkan diri melalui positioning diri.

3.      Positioning / Memposisikan diri :

Bertanyalah pada diri anda sendiri, aku ingin di kenal pada lingkungan atau kelompok yang mana ? tentunya lingkungan atau kelompok yang cocok untuk diri anda adalah yang selaras atau sesuai dengan visi dan misi hidup anda.
Untuk memposisikan diri, kita membutuhkan keterampilan dalam berkomunikasi, karena hanya melalui komunikasi inilah maka anda akan bisa menempatkan diri anda di dalam benak atau pikiran dan hati orang lain, yang membuat mereka senantiasa ingat kepada anda. Dalam komunikasi ini ada 3 hal yang utama yang membuat orang akan terkesan dan sering mengingat diri kita, yaitu :

  1. Khas
Anda tentu memiliki keunikan tersendiri, gunakan keunikan diri anda ini sebagai suatu ciri khas diri anda, yang mempermudah orang lain untuk mengenang diri anda.
Misalkan, anda tahu bahwa senyuman anda itu sangat manis sekali, gunakan senyuman ini untuk menyapa setiap orang yang berjumpa dengan anda, sehingga, mereka akan terkesan dengan anda.

  1. Relevan
Komunikasi yang kita sampaikan kepada orang lain, haruslah relevan dengan apa yang dibutuhkan oleh mereka.

  1. Konsisten
Apa yang anda sampaikan kepada orang lain – kompetensi, standar dan gaya – tidak sering berubah-ubah yang membuat orang lain jadi bertanya-tanya tentang diri anda. atau sulit mengenali siapa diri anda yang sebenarnya.

Manfaat yang bisa anda dapatkan :

Jika anda memiliki self brand image yang kuat, tentu akan ada banyak manfaat yang dapat anda nikmati yaitu antara lain :

         Meningkatkan rasa percaya diri

Rasa percaya diri anda akan meningkat seiring dengan meningkatnya citra diri anda yang semakin positif.

         Membuka kesempatan lebih luas

Jika citra diri anda positif, dan sudah di kenal oleh orang lain, apalagi citra diri anda sudah menempati pikiran dan hati setiap orang yang anda kenal, maka akan lebih banyak kesempatan yang bisa anda dapatkan. Dalam bisnis dan pekerjaan, akan mempermudah anda untuk mendapatkan kesempatan bisnis  atau job.

         Di bayar lebih tinggi

Jika citra diri anda positif dan telah di kenal kalangan secara luas, orang sudah percaya pada diri anda, maka tentu akan ada orang-orang yang bersedia memberi imbalan lebih tinggi untuk anda.


Pembaca yang budiman, membangun self brand image memanglah tidak mudah, tetapi ini adalah hal yang harus kita lakukan bila kita ingin mencapai kebahagian, keberhasilan dan kepuasan diri. Secara prinsip, kita harus senantiasa tumbuh dan berkembang menjadi semakin baik. Dengan membangun citra diri yang positif, kita telah mengarahkan hidup kita pada pertumbuhan dan pekembangan diri selaras dengan keinginan alam semesta ini.
Saya percaya setiap orang memiliki kemampuan untuk mengembangkan citra diri nya yang paling positif, sebab segala sumber daya untuk ini telah tersedia di dalam diri setiap orang.

Kamis, 10 Maret 2011

Citra Diri Pemimpin


Perkembangan suatu organisasi, apakah baik atau buruk, tergantung pada pemimpinnya. Organisasi itu akan menjadi baik, jika di pimpin oleh seorang pemimpin yang memiliki citra diri yang baik. Sebaliknya jika pemimpinnya memiliki citra diri yang buruk, tentu bawahannya akan mengikutinya, dan pada akhirnya organisasi itu juga akan menampilkan citra diri perusahaan yang buruk pula.



Mengingat bahwa image perusahaan itu sangat penting bagi pertumbuhan perusahaan, maka untuk mencapai hal ini, tentunya perusahaan tersebut harus memiliki seorang pemimpin yang mempunyai citra yang postif.
Sebagai contoh, jika seorang pemimpin pada suatu perusahaan memiliki Integritas yang baik, sudah pasti dia akan mendapatkan kepercayaan dari para bawahannya. Bila pemimpin perusahaan memiliki hati seorang pelayan – memiliki rasa kasih sayang – tentu para bawahannya akan berkomitmen untuk melaksanakan tugas-tugas dengan baik.
Bila pemimpin perusahaan mengurus perusahaan dengan serius dan penuh tanggung jawab, pasti para bawahannya akan menunjukkan loyalitas yang begitu besar pada perusahaan.
Sebagaimana kita ketahui bersama bahwa apapun yang di lakukan oleh bawahan kita, sebetulnya merupakan cerminan dari apa yang kita lakukan. Kita tahu bahwa seorang pemimpin adalah sebuah figur panutan, jika figur ini positif, tentu bawahan itu mengikutinya.

Pemimpin Yang Efektif

Perusahaan akan berkembang dengan baik, jika perusahaan itu di urus oleh seorang pemimpin yang memiliki citra diri yang positif. Jika tidak, maka perusahaan itu akan keluar dari rel dan hancur. Sebab jika seorang pemimpin yang tidak memiliki Kejernihan dalam Berpikir, maka dia bisa membimbing perusahaan itu memasuki kesulitan dan terjebak kedalam berbagai macam masalah. Oleh karena itu untuk menjadi pemimpin yang efektif, dia harus tahu akan kebenaran ( prinsip ) dan berjalan pada kebenaran.
Prinsip-prinsip ini harus menyatu dengan dirinya, dan menjadi Jiwa pemimpin itu. Jika jiwa pemimpin itu di penuhi dengan prinsip-prinsip kebenaran, maka dia akan mengarahkan perusahaan itu pada arah yang benar.                                                                                                                                    

Membangun Citra Diri Positif

Di atas telah saya sampaikan bahwa menjadi pemimpin yang efektif haruslah memiliki citra diri yang positif. Citra ini tidak muncul dengan sendirinya atau kebetulan, tetapi melalui suatu proses pembentukan dan pengembangan yang terus menerus.
Citra ini terdiri dari dua bagian, lihat gambar di atas, pertama adalah penampilan yang umum di kenal dengan body image dan yang kedua adalah self-image atau karakter. Keduanya ini harus selaras, maksudnya sebagai seorang pemimpin tidak hanya positif dalam hal penampilan, tetapi yang jauh lebih penting adalah positif dalam hal karakter.

1.      Body Image / Penampilan

Memiliki tubuh yang sehat; berpakaian yang rapi, bersih dan sopan; assesories, tata rias rambut dan wajah yang baik; nampak ceria dan bersemangat.

2.      Self-Image / Karakter

Memiliki karakter yang baik seperti :
A.     Integritas
B.     Kasih sayang
C.    Tanggung jawab
D.    Rasa percaya diri
E.     Sabar
F.     Disiplin
G.    Mampu mengendalikan diri

Karakter seperti ini tidak muncul secara kebetulan, dia harus di bentuk dan di kembangkan. Oleh karena itu, bila kita ingin menjadi seorang pemimpin yang memiliki citra diri dengan karakter seperti ini, kita harus terus-menerus meluangkan waktu untuk membentuk, mengembangkan dan mempraktekan dalam aktivitas sehari-hari.

Karakter lebih penting dari pada penampilan. Karakter inilah jiwa kita. Sukses tidaknya seseorang dalam memimpin perusahaan, sangat di pengaruhi oleh karakter ini. Mengapa ?
Saat kita memimpin perusahaan, kita akan berkomunikasi dengan para bawahan kita, dan juga dengan orang-orang di luar perusahaan, seperti para relasi dan customers. Respons-respons yang datang dari para bawahan ataupun para relasi akan mencerminkan sebarapa efektif kita memimpin perusahaan itu. Jika lebih banyak respons negatif yang kita dapatkan, tentu kita kurang efektif dalam memimpin. Dan mengapa respons negatif itu muncul ? ini adalah reaksi dari citra diri kita sendiri.
Pembaca yang budian, jika anda ingin menjadi seorang pemimpin yang efektif, tidak ada jalan lain kecuali anda harus membentuk dan mengembangkan citra diri positif yang berlandaskan pada kebenaran atau prinsip. Sebab Citra Diri Positif adalah Landasan atau Pondasi bagi keberhasilan anda.