Sabtu, 03 Juli 2010

Citra diri dan Berpikir Positif

Berpikir positif di saat-saat kondisi sedang baik lebih mudah dilakukan ketimbang pada saat kondisi lagi sulit.
Namun sesungguhnya berpikir positif dalam kondisi yang sangat sulit itu lebih penting, dari pada saat kondisi sedang baik. Karena saat-saat yang sulit inilah kita sangat membutuhkan untuk berpikir positif, sehingga kita bisa keluar dari kondisi yang sulit ini. Jika kita tidak bisa berpikir yang positif dalam kondisi yang sulit, maka akan menambah banyak kesulitan lagi bagi diri kita sendiri.
Berpikir adalah suatu kebiasaan, karena cara kita berpikir sudah terbentuk dari sejak kita kecil. Untuk merubah kebiasaan berpikir negatif, menjadi positif haruslah di mulai dari merubah kebiasaan-kebiasaan berpikir kita. Kita harus merubah pola yang sudah tertanam dan memperbaharui.
Bila anda berpikiran negatif tentang diri anda, anda pasti cenderung menilai kekurangan-kekurangan yang anda miliki. Dan semakin sering anda memfokuskan pikiran pada kekurangan yang anda miliki, maka jadilah siapa diri anda. Anda akan menjadi orang yang memiliki citra diri yang negatif. Anda akan mudah sensitif terhadap omongan-omongan dan perlakuan dari orang lain, anda akan mudah untuk tersinggung , anda akan menjadi orang yang agresif yang salah sasaran dan anda akan mudah untuk bertindak ke arah yang destruktif.
Untuk bisa berpikir positif apa lagi dalam kondisi sulit, tidaklah mudah di lakukan kalau saja kita masih sering menilai diri kita sendiri secara negatif. Karena negativitas yang kita berlakukan pada diri kita akan mempengaruhi sudut pandangan kita dalam melihat pengalaman dan kejadian yang terlintas di hadapan kita. Kita akan lebih mudah untuk menilai negatif terhadap pengalaman-pengalaman yang kita temui. Ini tidak lah mudah untuk di rubah. Jadi berpikir positif itu di pengaruhi oleh citra diri kita sendiri.
Untuk merubah kebiasaan agar bisa berpikir positif, tentunya kita harus merubah dahulu citra-citra negatif yang telah terbentuk dalam diri kita. Merubah dahulu citra-citra yang negatif itu menjadi citra-citra yang positif.
Dengan merubah citra diri, maka secara otomatif kita akan merubah sudut pandangan kita, khususnya bagaimana kita menilai diri kita sendiri, dan barulah kita akan bisa menilai pengalaman yang kita temui secara positif. Dengan perubahan citra diri ini, kita akan lebih mudah untuk memandang hal-hal yang kita temui secara positif. Kuncinya, anda tidak akan pernah bisa berpikiran positif, selagi anda masih menilai negatif terhadap diri anda sendiri. Karena respons-respons anda akan selalu konsisten dengan isi pikiran anda.
Kalau anda rubah penilaian diri sendiri lebih positif, maka berpikir positif itu akan muncul otomatis dan akan menjadi program untuk memproses semua pengalaman yang muncul di hadapan anda secara positif.
Bila anda memiliki citra diri yang positif tentu banyak keuntungan yang bisa anda daptkan, dimana citra diri yang positif, yang realistik dan sesuai dengan diri kita sendiri, adalah kunci untuk hidup yang lebih bebas, lebih sukses, dan lebih bahagia. Sebab tidak ada kesuksesan tanpa di dahului oleh kebiasaan-kebiasaan berpikir positif.

Pembaca yang budiman, memang banyak orang yang mengatakan bahwa berpikir positif itu sulit dilakukan. Hal ini benar bila mereka masih memegangi cara pandang negatif pada dirinya sendiri – memiliki citra diri yang negatif – sebab, citra diri yang negatif ini sudah menjadi pola berpikir dan filter bagi dirinya. Bila pola pikirnya sudah negatif, maka segala hal entah itu pengalaman ataupun kejadian yang mereka alami akan selalu di pandanganya secara negatif, namun bila pola pikir itu di rubah menjadi positif segala pengalaman dan kejadian juga akan di pandang secara positif – ini sudah otomatis.
Jadi untuk bisa berpikir positif, maka kita harus terlebih dahulu merubah citra diri kita menjadi positif terlebih dahulu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar