Sabtu, 03 Juli 2010

Citra diri dan Kemampuan

Lemahnya kemampuan seseorang tidak banyak di pengaruhi oleh kurangnya pengetahuan atau keterampilan, namun lebih banyak di pengaruhi oleh citra dirinya sendiri. Maxwell Maltz pernah mengatakan bahwa : “ kita secara harafiah di hipnotis oleh citra diri kita sendiri “. Maksudnya bila anda seorang penjual, dan anda menggambarkan bahwa diri anda tidak mungkin bisa berhasil menjual kepada seorang prospek, maka apa yang anda gambarkan ini akan benar-benar menjadi kenyataan bagi diri anda.
Bila anda seorang pria muda, menaruh perhatian kepada seorang gadis manis, namun anda membayangkan bahwa anda bakalan di tolak oleh si gadis ini, maka perasaan anda akan kecut, anda akan tidak berani mendekati gadis ini apa lagi mengajaknya kencan.
Bila anda menjadi seorang wiraswastawan namun di dalam benak anda tersimpan suatu pemikiran bahwa anda tidak pantas atau layak menjadi wiraswastawan, bahkan di dalam pikiran anda tersembunyi ide atau gagasan bahwa seorang wiraswastawan itu adalah penipu. Maka anda akan mengalami kegagalan sebagai seorang wiraswastawan. Karena diri anda menolak pekerjaan itu dan timbul pertentangan batin. Potensi – keberanian dan kemampuan – anda akan merosot.
Inilah kekuatan dari citra diri yang bisa mengendalikan kemampuan-kemampuan seseorang. Apa pun yang ingin anda lakukan, anda akan selalu merujuk kepada citra diri anda, bila citra diri anda mengatakan “ ya “ maksudnya apa yang anda lakukan itu selaras dengan citra diri anda, maka semua kemampuan dan potensi anda akan muncul dan mendukung anda. Sebaliknya bila citra diri anda menolak maka semua potensi dan kemampuan anda akan sembunyi. Anda akan merasa menjadi orang yang tidak bisa apa-apa – hopeless.
Kita seharusnya mengenali citra diri kita sendiri sebelum kita melakukan sesuatu, bila kita ingin melakukan sesuatu atau menjadi sesuatu – misalkan menjadi seorang guru, dan ternyata citra diri kita berseberangan dengan keinginan itu. Adalah bijaksana kalau kita harus merubah citra diri kita dahulu. Kalau tidak demikian, keinginan kita bisa gagal.
Maka dari itu sangat lah penting untuk menyelaraskan antara keinginan untuk menjadi siapa diri kita dengan citra diri kita.
Keinginan sebaiknya sesuai dengan keinginan hati kita, bukan keinginan yang di paksakan dari luar. Keinginan hati umumnya akan lebih mudah di selaraskan dengan citra diri kita. Atau kita akan lebih mudah merubah dan memodifikasi citra diri kita dengan keinginan hati itu.
Citra diri sangatlah sulit untuk selaras dengan keinginan yang bersumber dari luar diri atau yang di paksakan, tetapi lebih mudah di selaraskan dengan keinginan hati.
Bila keinginan hati anda sudah selaras dengan citra diri anda, semua potensi anda, semua kemampuan anda akan mengalir keluar. Bahkan anda pun akan terheran-heran dengan kehebatan diri anda sendiri. Yang mana mungkin selama ini anda tidak bisa membayangkan diri anda sebegitu hebatnya.
Nah… inilah keajaiban dari Kekuatan citra diri.
Pembaca budiman, sesungguhnya setiap orang memiliki potensi yang luar biasa hebat. Hal yang membuat kita tidak bisa menjadi hebat, karena kita tidak mengetahui secara pasti tentang diri kita sendiri. Oleh karena ketidak tahuan tentang diri sendiri, maka banyak orang mencoba untuk meniru dan menjadi orang lain, dan inilah yang menjadi hambatan untuk meraih keberhasilan.
Kalau anda ingin menjadi hebat, temukan dahulu siapa diri anda – temukan bakat, minat dan kemampuan yang anda miliki. Terimalah diri anda apa adanya, cintailah diri anda sendiri. Dan bekerjalah sesuai dengan apa yang anda miliki.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar